Pamekasan (Antara Jatim) - Sebanyak 66 siswa dari berbagai lembaga pendidikan tingkat SMA sederajat bersaing untuk mendapatkan predikat sebagai "Pelajar Terpuji 2013" yang digelar oleh LSM "Watch of Education and Corruption" (WEC) Pamekasan.

"Ke-66 pelajar yang mengikuti pemilihan pelajar terpuji 2013 ini, merupakan pelajar pilihan di sekolahnya masing-masing," kata sekretaris panitia pelaksana kegiatan itu Dian Marvin, Sabtu.

Ia menjelaskan, para pelajar yang mengikuti kompetisi sebagai pelajar terpuji yang digelar lembaganya itu, dari 15 lembaga pendidikan negeri dan swasta dari tujuh kecamatan di Pamekasan. Masing-masing Kecamatan Pamekasan, Galis, Larangan, Pademawu, Tlanakan, Palengaan, dan Kecmatan Pegantenan.

Menurut Dian Marvin, pemilihan pelajar terpuji tingkat kabupaten ini dimaksudkan untuk menjaring pelajar Pamekasan yang bertanggung jawab dengan mengedepankan sifat-sifat terpuji pada perilaku kesehariannya.

"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendidik anak menghindari dari perbuatan yang tidak terpuji, misalnya korupsi," tuturnya, menjelaskan.

Sebab menurut Dian Marvin, bibit dari berbagai tindakan menyimpang, seperti iri, dengki dan melakukan tindak pidana pidana korupsi adalah bersumber dari pribadi yang tidak terpuji.

Penjaringan pelajar terpuji yang digelar LSM WEC ini sejak tanggal 1 Februari 2013 berupa utusan kandidat dari masing-masing sekolah.

Selanjutnya pihak panitia melakukan seleksi dari para pelajar itu tes tulis dan tes wawancara, serta observasi langsung ke lapangan.

"Materi tes yang kami sampaikan kepada calon pelajar terpuji ini antara tentang keadil, tanggung jawab, sederhana, jujur, kebersamaan, kerja keras," paparnya.

Dari hasil tes itu, selanjutnya pihak panitia akan memilih sebanyak 10 orang dari 66 kandidat pelajar terpuji itu untuk dilakukan observasi lapangan.

Caranya dengan mendatangi langsung ke lapangan, semisal meninjau langsung dan melakukan wawancara kepada tetangga calon pelajar itu, orangtua dan sekolah yang meliputi guru, kepala sekolah dan teman-temannya.

"Nah, dalam observasi ini, kita mencocokkan secara langsung pengakuan si pelajar ini dengan kenyataan langsung di lapangan dengan cara wawancara dengan orang-orang yang ada di sekitarnya," ucapnya.

Dari hasil observasi lapangan itu, selanjutnya pihak panitia akan menjaring sebanyak tujuh orang dari sepuluh pelajar terpilih untuk mengikuti seleksi lanjutan berupa tes wawancara.(*)